Ibarat permainan olahraga dalam berinvestasi saham pun mengenal sejumlah pola permainan. Beberapa trader lebih memilih untuk menahan saham yang mereka miliki selama mungkin. Karena sifat dari saham yang dipilih memang berprofit kecil namun stabil.
Sebagian lagi, lebih memilih gaya trading yang bersumbu pendek, dengan tanpa menahan saham terlalu lama. Nah, itulah yang akan menjadi fokus pembahasan kita hari ini, yaitu mengenai bagaimana strategi trading cepat untuk menghasilkan profit maksimal .
Strategi Trading Cepat
Strategi trading cepat atau swift trading kurang lebih memiliki pengertian bahwa trader menjual atau membeli beberapa saham dalam kurun waktu yang sangat pendek. Namun, tidak asal jual-beli saham, tentunya ada strategi khusus yang harus Anda lakukan.
Anda juga harus merancang periode waktu atau time frame yang tepat serta sesuai dengan saham yang sudah Anda pilih.
Atas dasar periode waktu atau time frame, pola trading dapat dibagi menjadi dua, yaitu trading harian (Intraday Trading) dan juga trading menitan (Scalping Trading).
Melakukan trading secara cepat bukan berarti Anda mempersiapkan segala sesuatu secara apa adanya dan tidak terstruktur. Justru dalam trading cepat Anda diharuskan memiliki strategi khusus guna mengantisipasi waktu trading yang terbatas.
Pemilihan saham dan momentum dalam mengeksekusi saham menjadi sesuatu yang krusial. Berikut Dolar Hijau akan menghimpun strategi trading cepat yang tepat agar Anda selalu bisa mendapatkan profit.
Apa Itu Scalping Trading/Trading Menitan?
Scalping trading atau bertrading dalam hitungan menit merupakan sesuatu yang umum dilakukan oleh tader dengan kelas medium sampai master. Lalu, mengapa jenis trading cepat ini tidak direkomendasikan untuk pemula? Selengkapnya silakan dibaca pada artikel Tips Anti Rugi dalam Trading.
Dalam scalping trading, Anda harus memaksimalkan waktu yang dipunyai. Anda membeli saham yang berpotensi profit, dalam hitungan menit atau jam ketika menganalisis pergerakan pasar dan dirasa sudah menghasilkan untung, Anda menjual saham tersebut kemudian mengulangi langkah yang sama seperti sebelumnya seperti pola berikut.
Beli-Analisis-Nilai Saham Naik-Jual = Profit
Beli-Analisis-Nilai Saham Turun-Jual= Cut Loss
Namun, dalam trading menitan atau scalping trading Anda tidak bisa asal beli saham sesuka hati. Hindari membeli saham dengan kriteria berikut
- Saham likuid yang stabil
- Saham yang fluktuasi harganya rendah dan cenderung stabil
Saham likuid cenderung dibeli para trader untuk investasi jangka panjang karena perubahan nilai pada saham itu rendah. Di samping itu, saham likuid juga mempunya daya fluktuasi yang rendah dan cenderung stabil sehingga tidak cocok dengan strategi scalping trading.
Pilihlah saham yang secara cepat bisa berubah dan memiliki fluktuasi harga saham yang tinggi.
Lalu saham apa yang cocok dibeli untuk trading cepat? Saham yang cocok dibeli adalah saham non likuid alias saham gorengan. Saham gorengan atau yang biasa disebut saham lapis tiga merupakan saham yang memiliki daya fluktuasi yang tinggi.
Artikel Lainnya: Cara Trading Saham Syariah
Karena pergerakan dan perubahan harga yang cepat menjadikan saham gorengan ini menjadi saham yang cocok untuk bertrading secara cepat.
Seperti yang sudah dijelaskan tadi bahwa strategi ini tidak cocok pada saham yang berlikuiditas tinggi seperti saham LQ45. Jika Anda memaksakan meilih saham ini lalu menggunakan sistem trading cepat, maka yang Anda dapatkan adalah progres profit yang sangat kecil, yaitu 1-5% saja dalam satu hari.
Jadi, memilih trading menitan atau scalping trading merupakan sesuatu yang berisiko sangat tinggi. Dengan risiko tersebut, potensi kerugian pun akan sangat terbuka lebar manakala Anda melakukan blunder atau telat mengambil keputusan.
Seperti kita ketahui bahwa saham gorengan ini cenderung menjadi permainan para broker atau bandar.
Oleh karena itu, dalam melaksanakan scalp trading Anda diharuskan selalu memantau faktor-faktor teknis trading seperti bid-offer, lots, dll.
Buatlah semacam goal atau target profit yang ingin Anda capai. Ingat, bahwa ini adalah saham gorengan yang fluktuatif ketika target profit telah tercapai segeralah ambil langkah untuk menjual.
Keunggulan Scalping Trading
Pola saham gorengan atau saham lapis tiga ini memang unik. Bagaikan sebuat planet yang tidak selalu patuh pada sistem tata surya.
Patut diketahui bahwa perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak mempengaruhi nilai saham gorengan. Bukan berarti ketika IHSG sedang lesu, saham gorengan juga ikut lesu. Dengan kata lain, profit tetap bisa masuk meskipun pasar saham sedang defisit.
Namun, pandai-pandailah mencari momentum mencari profit saat IHSG turun. Jika tidak, maka yang ada malah mengalami kerugian besar.
Kelemahan Scalping Trading
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa dalam menetapkan portofolio saham yang bebas risiko kerugian yang besar, gunakanlah maksimal komposisi 80:20. 80% untuk saham likuid dan 20% saham gorengan.
Jangan pernah menjadikan saham gorengan sebagai sumber utama portofolio saham Anda. Sekali lagi, ketika target sudah tercapai segera take decision.
Apa Itu Intraday Trading/Trading Harian?
Opsi yang lain adalah melakukan trading harian (intraday trading). Sesuai namanya, strategi ini fokus dalam meraih pendapatan dalam jangka waktu beberapa hari.
Intraday trading memiliki karakteristik yang berbeda dibanding scalping trading. Walaupun secara prinsip termasuk ke dalam kategori trading cepat, tetapi ada beberapa hal mendasar yang mebedakan keduanya.
Perbedaan paling dominan adalah mengenai strategi pemilihan saham. Tetaplah pilih saham-saham gorengan, tapi perhatikan histori profit dari saham tersebut. Apakah saham tersebut termasuk kategori saham yang mudah melejit dalam hitungan jam atau bahkan menit?
Jika seperti itu, jangan pilih saham tersebut, saham yang dipilih oleh para trader harian adalah saham yang memiliki daya fluktuasi yang sedang. Dalam artian, saham akan naik atau turun dalam hitungan hari bukan hitunga menit.
Ketika dalam beberapa hari Anda sudah mendapatkan profit kurang lebih 4% dari harga beli, segera lakukan langkah menjual saham. Jangan menunggu hingga mendapatkan profit yang lebih besar karena hal tersebut hanya akan membuang waktu Anda.
Pilihlah saham-saham dengan kategori berikut
- Saham yang fluktuatif dalam hitungan hari (maksimal 3 hari)
- Saham yang dapat dianalisis histori profitnya
- Saham yang tidak meroket dalam hitungan menit
Keunggulan Intraday Trading
Intraday Trading lebih menjamin keseimbangan antara probabilitas profit dan juga defisit. Walaupun potensi profit tidak secepat yang didapatkan scalping trading, namun potensi untuk mengalami kerugian juga menurun.
Kelemahan Intraday Trading
Berkebalikan dengan saham scalping trading yang tidak mengikuti arus pergerakan, intraday trading mengikuti arah pasar IHSG. Jadi, ketika IHSG sedang defisit maka dapat dipastikan bahwa Anda juga akan mengalami defisit pula.
Pilih Scalping atau Intraday Trading?
Berdasarkan periode waktunya, scalping trading lebih menguras fokus para trader karena Anda harus selalu memantau pergerakan saham.
Ada kalanya tren saham akan naik (bullish) atau turun (bearish). Membuat keputusan secara tergesa-gesa akan menimbulkan dua efek negatif. Pertama, Anda berpotensi mengalami kerugian dan kedua Anda akan kehilangan potensi profit yang lebih besar.
Banyak sekali kisah dari para trader di luar sana yang menyesal karena tergesa-gesa mengambil keputusan.
Contohnya, teman saya yang seorang pekerja kantoran membeli sebuah saham. Saham tersebut naik 20% dalam beberapa jam, namun karena takut rugi dan tidak punya waktu yang cukup, ia akhirnya menjual sahamnya pada hari tersebut.
Alangkah terkejut dan menyesalnya dia karena keesokan harinya saham yang ia jual ternyata terus naik sampai 85%. Itulah salah satu contoh blunder walaupun tetap menghasilkan profit.
Jika Anda mempunyai waktu luang yang dapat difokuskan untuk trading, strategi scalping trading cocok untuk Anda sekaligus potensi profit yang lebih besar.
Namun, jika Anda lebih memilih strategi trading yang lebih nyaman dan tidak menguras waktu. Intraday trading akan lebih cocok untuk Anda karena potensi defisit yang lebih kecil.
Patut diingat bahwa strategi scalping atau intraday ini bukan merupakan strategi yang mutlak.
Dalam artian, ketika Anda berencana melakukan intraday trading namun di tengah perjalanan harga saham Anda naik dengan drastis, Anda dapat langsung menjualnya tanpa harus menunggu berganti hari.
Dalam hal ini, strategi Anda yang pada awalnya melakukan intraday dapat berubah menjadi scalping trading, begitu pula sebaliknya.
Kesimpulannya, silakan sesuaikan strategi trading cepat yang cocok dengan karakteristik Anda. Jangan memaksakan diri hanya karena ingin mengejar profit yang besar. Terima kasih.