Apa saja reksadana yang cocok untuk pemula? Jika Anda belum pernah membeli instrumen investasi berupa reksadana sebelumnya, ada langkah awal yang harus Anda tempuh. Yaitu Anda harus memahami istilah penting dalam reksadana.
Masih bingung cari reksadana yang cocok untuk pemula? Berinvestasi memang menjadi pilihan yang makin diminati karena keuntungannya yang bisa diperoleh hanya dengan bermodal dana saja. Selain itu banyak jenis investasi yang bisa diandalkan dalam jangka panjang.
Referensi Reksadana yang Cocok untuk Pemula
Memilih reksadana yang tepat merupakan salah satu cikal bakal masa depan yang baik secara finansial.
Terlebih jika dibarengi dengan kesinambungan yang terarah dan pengembangan investasi yang baik. Namun bagaimana untuk memulainya? Berikut reksadana pilihan untuk pemula.
1. Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang bisa menjadi pilihan mudah dan relatif sederhana untuk diterapkan oleh pemula. Reksadana ini merupakan jenis investasi yang peletakannya antara 80% – 100% pada pasar uang.
Investasi tersebut berupa saham atau obligasi yang memiliki masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Resiko reksadana diklaim menjadi yang paling rendah dari produk lainnya, sehingga sangat cocok untuk pemula yang masih belajar mengatur keuangan dengan cara investasi.
Selain itu, dengan pengelolaan oleh Manajer Investasi akan membuat resiko lebih mudah untuk dihindari.
2. Reksadana Pendapatan Tetap
Beralih ke pilihan kedua yang sama-sama rendah resiko namun berpeluang untuk mendapat cuan.
Reksadana dana ini berjenis pendapatan tetap yang artinya pemodal akan memperoleh penghasilan dalam tenor waktu yang rutin, sehingga bisa diandalkan sebagai hasil dalam jangka waktu tertentu.
Sistem pencairan dana keuntungan ini didapat melalui investasi sebesar 80% atas obligasi atau surat berharga yang memberikan imbal hasil secara rutin.
Dalam hal ini investor terdapat pilihan waktu penarikan yakni per satu bulan atau per tiga bulan.
3. Reksadana Terproteksi
Reksadana jenis ini tergolong pada reksadana terstruktur yang memiliki sistem pengelolaan dan ketentuan lebih terarah.
Dalam spesifikasinya, reksadana terproteksi memberi keuntungan bagi investor dengan adanya jaminan terhadap keamanan dana.
Proteksi yang diberikan sekurang-kurangnya akan menjaga dana pemodal sesuai nominal awal investasi, sehingga meminimalkan kerugian modal.
Alokasi ini diperuntukkan kepada jenis instrumen obligasi dan efek utang, namun investor tidak bisa melakukan redeem sebelum jatuh tempo.
4. Reksadana Penjaminan
Secara istilah, reksadana penjaminan memiliki makna yang menyerupai reksadana terproteksi. Akan tetapi pada prakteknya, penjaminan ini bukan dilakukan oleh Manajer Investasi sebagai pihak pengelola dana investasi pemodal.
Penjaminan tersebut justru mengarah kepada pihak asuransi yang menyertai reksadana pilihan investor.
Adapun sistem penjaminannya juga memastikan klien minimal mendapatkan kembali modalnya. Sayangnya reksadana ini belum diberlakukan di Indonesia.
5. Reksadana Syariah
Untuk memenuhi kebutuhan investasi bagi sebagian orang yang menerapkan prinsip syariah, maka reksadana syariah bisa menjadi referensi yang relevan.
Secara umum, bentuk reksadana syariah memiliki kesamaan dengan reksadana konvensional. Hanya saja dibedakan oleh sistem dan operasional.
Jenis reksadana ini memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi investor untuk memilih aset dana yang secara syariah memiliki maslahat.
Selain itu reksadana ini juga menghindari emiten dengan bidang industri menyimpang dari prinsip seperti industri makanan berdaging babi hingga rokok.
ARTIKEL REKSADANA LAINNYA |
---|
Pengertian Reksadana |
Reksadana Saham |
Reksadana Campuran Terbaik 2021 |
Tips Berinvestasi Reksadana Bagi Pemula
Dalam setiap bisnis, pengelolaan keuangan atau sejenis produk investasi tentu memiliki resiko dan peluang dalam skala tertentu.
Sebagaimana reksadana yang diwujudkan untuk membantu mengembangkan finansial dengan lebih baik. Adapun berinvestasi reksadana bagi pemula adalah sebagai berikut.
1. Mencari Informasi, Rekomendasi dan Cara Praktek
Setelah mendengar selentingan kabar mengenai reksadana mungkin akan memunculkan banyak pertanyaan.
Hal ini bisa terus diselami lebih jauh untuk mengenal tentang sistem, cara kerja hingga jenis-jenis reksadana yang paling tepat untuk dijajal.
Pemahaman seseorang juga akan semakin luas jika mau mendengar dan mencari lebih banyak pengalaman investor yang lebih dulu melanglang buana pada dunia reksadana.
Kumpulkan seluruh informasi untuk menjadi bahan pertimbangan.
2. Mulai Merencanakan Keuangan dengan Lebih Matang
Jika ketertarikan mulai tumbuh, maka segeralah membuat persiapan berupa perencanaan yang lebih matang.
Dalam hal ini calon pemodal perlu mengarahkan dana yang dimiliki pada pos-pos primer serta membaginya untuk pos baru yakni investasi.
Dengan menyisihkan alokasi dana baru, maka perlu juga untuk mengelola keuangan jangka pendek serta memastikan tidak ada kebocoran belanja yang dapat menghimpit keuangan Anda.
Dengan demikian investor tak hanya mengandalkan satu modal awal namun bisa terus mengembangkannya.
3. Memilih Reksadana Berdasarkan Rekam Jejak Terakhir
Menemukan reksadana terbaik bukanlah hal yang sulit. Hal ini bisa diketahui melalui pencarian yang terbuka untuk umum dan dapat diakses siapa saja.
Suatu reksadana dikatakan potensial jika mampu mempertahankan keuntungan minimal dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Pemilihan reksadana juga bisa dipengaruhi oleh kondisi finansial investor terkait, sehingga dapat disesuaikan dengan minimum modal yang dibutuhkan.
Meski demikian tetaplah mengutamakan reksadana terpercaya yang legal dan memiliki badan hukum.
4. Menyiapkan Segala Piranti dan Unsur yang Dibutuhkan
Untuk melancarkan tujuan investasi reksadana, maka unsur yang tak kalah penting adalah mengenai persiapan dalam bentuk fisik yang harus dikantongi oleh pemodal.
Diantaranya seperti pemilihan platform, dokumen untuk mendaftar pada reksadana, rekening reksadana hingga modal dana.
Seluruh hal yang dibutuhkan hendaknya melalui prosedur pendaftaran yang tepat.
Langkah-langkah terperinci pada umumnya tersedia di masing-masing platform reksadana yang dapat diakses secara online sehingga sangat fleksibel dimana saja dan kapan saja.
Mengetahui Istilah-Istilah yang Berkaitan dengan Reksadana
Suatu pengetahuan dikatakan tak berbatas bagi orang yang tak cepat puas dengan ilmu yang dimiliki.
Termasuk dengan upaya menambah kosakata reksadana serta memahami penggunaannya secara tepat. Berikut ini istilah-istilah yang digunakan pada ranah reksadana.
- MI : Manajer Investasi yang menangani transaksi efek
- NAB : Nilai Aktiva Bersih yang dikelola dalam reksadana dan mencakup kas, deposito dan obligasi
- UP : Unit Penyertaan yang memperlihatkan kondisi penyertaan milik investor atau NAB yang dipecah ke dalam instrumen investasi
- NAB/UP : Nilai Aktiva Bersih per unit penyertaan dalam artian yakni harga dan transaksi yang dilakukan berdasarkan nilai suatu reksadana
- Redemption : Biaya untuk menjual reksadana dan biasanya berkisar antara 0% – 5% dari nilai investasi
- Subscription : Biaya untuk membeli reksadana dan biasanya berkisar antara 0% – 5%
- Prospektus : Profil perusahaan dan laporan keuangan tahunan pada ekuitas sebagai acuan investasi
- Bank Kustodian : Badan keuangan yang bertindak sebagai administrator, pengawas sekaligus menjaga aset investasi
- Transaksi Disbursement : Transaksi penyebaran unit yang dimiliki investor
- Transaksi Switching : Pengalihan suatu reksadana tertentu ke jenis reksadana lainnya oleh investor
- Portofolio Efek : Surat berharga yang memiliki nilai investasi biasanya berupa saham, obligasi dan penyertaan reksadana yang telah dijual
- KIK : Kontrak Investasi Kolektif yang merupakan reksadana kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian
Demikian informasi tentang reksadana yang cocok bagi pemula serta keterangan terkait yang bisa menjadi bahan referensi untuk berinvestasi dengan reksadana. Meski akan menjadi hal baru untuk dilakukan, namun dengan persiapan yang tepat investasi pun akan menguntungkan. Semoga bermanfaat.