Transfer Gagal Tapi Saldo Berkurang? Sebab & Cara Mengatasi

Transfer gagal tapi saldo berkurang – Apakah Anda pernah mengalami masalah transfer gagal tapi saldo berkurang? Masalah seperti ini cukup sering terjadi. Akibatnya, rata-rata nasabah akan langsung panik. Merasa uangnya bakal hilang atau merugi. Apabila nominalnya tak seberapa mungkin tidak akan jadi masalah besar.

Lain halnya jika jumlah uang yang ditransfer itu sangat besar. Gagal transfer seperti ini bukan hanya terjadi pada satu bank saja. Bahkan bank-bank besar pun nasabahnya pernah berkali-kali melaporkan sedang atau pernah mengalaminya. Ada beberapa kasus dimana kondisi gagal transfer yang tak sampai membuat panik.

Misalnya karena salah entry data penerima, sehingga uang tidak dapat ditransfer ke rekening tujuan. Dalam kondisi ini, saldo pengirim awalnya akan terpotong, namun akan langsung kembali karena membal.

Tapi, tidak sedikit juga yang sudah memasukkan data penerima dengan benar, tapi tetap gagal transfer. Sayangnya lagi, saldo masih tetap terpotong walaupun kenyataannya uang tak sampai ke rekening tujuan. Apa penyebab hal ini bisa sampai terjadi? Ulasan selengkapnya bisa Anda dapatkan dari pembahasan di bawah ini:

Transfer Gagal Tapi Saldo Berkurang Sering Terjadi

Masalah seperti transfer gagal tapi saldo berkurang sebenarnya cukup sering terjadi di dunia perbankan. Bukan hanya pengguna aktif ATM saja, namun juga internet banking maupun mobile banking. Sebagian besar orang bertanya-tanya mengapa hal seperti ini bisa sampai terjadi?

Bahkan masalah transfer yang tidak lancar seperti ini terjadi pada bank-bank besar. Nasabah sedikit banyak dikecewakan. Lantas, apakah Anda tidak penasaran tentang apa yang menyebabkan kondisi gagal transfer tapi saldo malah terpotong.

Penyebab umum dari kondisi seperti ini adalah adanya masalah yang terjadi pada lalu lintas perbankan. Hal tersebut lalu berpengaruh pada kegagalan system. Akibatnya, uang nasabah sebagai pengirim justru terpotong. Padahal kenyataannya, rekening tujuan sebagai penerima sama sekali tidak mendapatkan transfer uang.

Apabila Anda mengalami kondisi ini, lebih baik tidak perlu buru-buru panik. Oleh karena cukup sering terjadi, Lembaga perbankan terpercaya tidak akan langsung lepas tangan. Anda hanya perlu buat laporan dan menyiapkan data-data yang dibutuhkan.

Mulai dari KTP, bukti transfer, buku tabungan, ATM, hingga mutasi rekening rekening penerima. Setelah membuat laporan pada bank terkait, akan dilakukan proses investigasi yang memakan beberapa hari atau minggu. Baru setelah itu, uang akan dikembalikan pada Anda sebagai nasabah pengirim dana.

Di Mana Uang Nasabah Jika Transfer Gagal Tapi Saldo Berkurang?

Pada dasarnya, masalah transfer gagal tapi saldo berkurang memang cukup banyak yang pernah mengalaminya. Namun, rata-rata sudah langsung panik. Apalagi jika nominal yang dikirimkan ternyata banyak. Kebanyakan akan pergi ke bank terkait untuk melakukan pengaduan.

Lalu apabila uang yang ditransfer tidak ada di rekening penerima atau pengirim, sebenarnya kemana? Logikanya pasti akan membuat penasaran. Apakah tersimpan di sistem bank penerima? Atau malah ada di bank pengirim?

Faktanya, uang yang gagal transfer tapi berhasil memotong saldo pengirim ini ada di sistem BI. BI sebagai bank sentral adalah pihak yang mengawasi lalu lintas perbankan di Indonesia. Apabila uang Anda di rekening justru terpotong saat melakukan transfer padahal penerima belum mendapatkan penambahan saldo, kemungkinan besar ada di sana.

Uang Anda tersebut akan tergantung pada sistem BI. Nanti, setelah Anda melakukan pengaduan pada bank terkait maka dilakukan proses investigasi dulu bukan. Proses investigasi ini melibatkan kedua belah pihak (pengirim dan penerima dana). Setelah prosesnya selesai, BI bisa melepas dana tersebut.

Penyebab Transfer Gagal Tapi Saldo Berkurang

Banyak sekali penyebab transfer gagal tapi saldo berkurang yang sering dialami nasabah bank. Bahkan, ada beberapa kasus yang mana nasabah sudah mendapatkan notifikasi jika proses transfer sudah berhasil. Padahal, kenyataannya uang tidak sampai ke rekening penerima.

Hal ini disebabkan oleh kondisi tertentu sehingga membuat bank akhirnya mengalami gagal sistem. Paling banyak terjadi karena nasabah bank melakukan transfer pada waktu yang kurang tepat seperti diantaranya adalah:

Melakukan Transfer Saat Bank Mengalami Gangguan

Penyebab paling sering terjadi saat transfer gagal tapi saldo berkurang adalah karena sistem bank sedang mengalami gangguan. Bukan hanya gangguan sistem saja, tapi bank yang sedang melakukan pemeliharaan pun bisa berdampak pada kinerja transaksi para nasabahnya, termasuk transfer.

Oleh sebab itu, untuk meminimalkan resiko tersebut, ada baiknya sebelum mulai transaksi transfer, ada baiknya ikuti informasi terkini tentang bank via media sosial. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui secara detail tentang berapa lama gangguan akan berlangsung atau mungkin apa penyebabnya.

Bayangkan jika Anda tidak tahu kondisi terkini tentang bank yang Anda punya. Pasti akan langsung transfer saja bukan? Tanpa peduli bisa jadi gangguan yang terjadi itu dapat menghambat proses pengiriman dana Anda tersebut. Walaupun dapat diatasi, tidak ada salahnya Anda mencegah hal tersebut bukan?

Nanti, setelah gangguan berhasil diatasi Anda baru bisa mulai lanjut transfer dana. Dengan begitu, prosesnya akan jauh lebih lancar, tanpa gangguan yang menyulitkan.

Transfer Saat Bank Sedang Offline

Anda harus tahu jika perbankan itu punya jam-jam tersendiri. Ada waktunya mereka online atau justru offline. Kebanyakan orang atau nasabah bank tidak tahu tentang hal ini. Sehingga asal saja saat melakukan transaksi apa pun. Padahal, jika sembarangan dan tak memperhatikan jam online-offline bank justru akan menyulitkan Anda sendiri.

Penyebab transfer gagal tapi saldo berkurang, bisa juga karena Anda kirim uangnya saat kondisi bank sedang offline. Benar saja, proses transfer jadi terhambat. Kemungkinan besar uang Anda tidak akan sampai ke rekening tujuan. Sayangnya lagi, saldo Anda masih tetap terpotong.

Jadi, lakukan proses transfer dana saat bank sedang online saja. Biasanya, bank sedang online adalah pada saat jam-jam kerja. Apabila tidak terlalu penting, tunggu pada waktu-waktu tersebut baru melakukan kirim dana. Paling tidak, kesalahan transfer dapat sedikit diminimalisir.

Transfer Dana Saat Jam-jam Sibuk

Pernahkan Anda kirim uang tapi justru dapat notifikasi mengejutkan berbunyi “sistem sedang sibuk?”. Notifikasi seperti ini sering diterima pengirim dana dari bank yang melakukan transfer saat jam-jam sibuk. Saat Anda transfer uang pada jam-jam seperti ini sebetulnya agak kurang tepat.

Sama dengan bidang pekerjaan lain, bank juga punya waktu sibuk. Biasanya pada masa-masa itu, apabila nasabah melakukan salah satu transaksi akan mengalami sejumlah kendala. Misalnya seperti tertunda atau bahkan gagal dilakukan. Jam-jam sibuk perbankan itu kapan sih?

Jam sibuk bank pada umumnya terjadi pada pukul 09.00 hingga 10.00 pagi. Tidak jarang beberapa bank juga mengalami puncak waktu tersibuk pada jam makan siang, antara jam 11.00 hingga 13.00. Selain itu, banyak juga bank yang punya waktu sibuk pada hari Sabtu pagi.

Sekarang sudah jelas bukan, pada jam berapa bank mulai masuk waktu-waktu sibuk? Maka ada baiknya hindari melakukan transfer dana pada waktu tersebut. Tunda saja hingga situasinya memungkinkan. Maka proses transfer bisa berjalan jauh lebih mudah.

Kirim Uang Saat Cuaca Buruk

Perhatikan saat Anda akan melakukan transaksi transfer uang. Apakah kondisi cuaca sedang memungkinkan? Sebab, cuaca sebetulnya juga merupakan salah satu penyebab adanya masalah saat transfer dana. Cuaca buruk biasanya akan langsung mengganggu sinyal atau jaringan.

Apabila Anda mengirim uang via ATM, tentu saja akan berpengaruh. Mesin ATM tetap mengandalkan jaringan untuk memproses transaksi keuangan termasuk transfer. Begitu juga saat Anda mengandalkan internet atau m-banking untuk kirim uang. Keduanya tentu perlu koneksi internet bukan?

Saat cuaca sedang buruk, kondisi jaringan akan mengganggu koneksi internet. Inilah mengapa tidak jarang proses transfer justru terganggu. Entah itu uangnya tak terkirim atau saldo Anda justru terpotong walaupun dana tidak didapatkan oleh penerima.

Maka, pastikan untuk transfer dana pada saat cuaca sedang tidak buruk. Sehingga, baik koneksi internet atau jaringan cukup stabil. Mesin ATM, sistem i-banking atau m-banking akan berjalan dengan lancar. Proses transfer juga akan berjalan dengan lancar.  

Transfer Uang Saat Koneksi Internet Tidak Stabil

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya. Anda sebaiknya pilih waktu yang tepat saat akan melakukan transfer dana ke rekening tujuan. Apalagi jika ingin kirim via internet atau mobile banking. Sebab keduanya membutuhkan koneksi jaringan yang stabil.

Apabila cuaca lagi buruk memang akan memperburuk kondisi sinyal maupun jaringan. Bukan hanya itu saja, Anda juga sebaiknya cek dulu provider internet Anda. Apakah sedang mengalami gangguan atau tidak. Sebab, jika provider mengalami gangguan, sudah pasti jaringan atau koneksi internet tidak akan stabil.

Begitu koneksi internet tidak stabil, bisa jadi proses transfer Anda jadi terhambat. Kalau sudah begini, bukan lagi salah pihak bank. Walaupun begitu, Anda tetap dapat mengurusnya ke bank untuk diberikan bantuan. Jika prosesnya berhasil, uang Anda akan kembali walaupun sempat terpotong saldonya padahal dananya belum sampai penerima.

Kondisi Internet Banking Sedang Kurang Lancar

Saat ini, pengguna internet banking memang diketahui lebih banyak. Selain praktis, internet banking juga sangat mudah diaplikasikan. Sayangnya, pengguna internet banking ada yang belum tahu jika kemudahan tersebut juga bisa menjadi penyebab kegagalan transfer.

Jika Anda sudah memeriksa jaringan provider Anda dan tidak mengalami gangguan. Namun, proses transfer tetap tak berhasil atau bahkan sampai memotong saldo rekening Anda bisa jadi disebabkan karena internet banking bank sedang eror.

Oleh sebab itu, penting untuk konfirmasi langsung pada bank. Sebelumnya, pastikan dulu pada penerima apakah dana betul-betul belum sampai. Jika benar begitu, bank adalah pihak yang paling bisa membantu Anda. Tanyakan apakah internet banking sedang mengalami gangguan?

Apabila benar begitu, jelaskan masalah Anda dimana telah melakukan transfer dan saldo sudah terpotong. Padahal kondisinya rekening penerima belum mendapatkan tambahan saldo. Nanti pihak bank sendiri akan berusaha memberikan solusi.

Cara Mengatasi Saat Terjadi Transfer Gagal Tapi Saldo Berkurang

Saat Anda mengalami situasi dimana transfer gagal tapi saldo berkurang, hal pertama yang perlu dilakukan adalah jangan terlalu panik. Biasanya, kendala seperti ini memang butuh waktu cukup lama. Jangan keburu khawatir, proses refund tetap bisa dilakukan asalkan Anda mencoba hal-hal seperti di bawah ini:

Simpan Bukti Transaksi

Begitu Anda merasa ada yang tidak beres pada proses transfer dana ke rekening lain, saat itu juga simpan bukti transaksi. Biasanya ada pakai metode apa saat akan transfer? Sesuaikan saja menurut metodenya.

Apabila pakai mobile banking, maka laporan gagal transfer akan disampaikan via email, maka langsung simpan saja. Lain jika Anda transfer tadi menggunakan ATM, maka cara menyimpan bukti transaksi adalah catat jam berapa Anda melakukan transaksi tersebut.

Mengapa tidak simpan struk yang biasanya dikeluarkan dari mesin ATM? Pasalnya jika ada transaksi yang gagal, biasanya mesin tidak akan bisa mengeluarkan struk. Kalau sudah begitu tidak ada cara lain. Anda hanya bisa mencatat jam saat melakukan transfer dana.

Minta Mutasi Dari Rekening Penerima

Langkah berikutnya, Anda perlu melakukan konformasi sekali lagi pada pihak penerima dana. Hubungi dia dan pastikan dananya memang betul-betul belum masuk. Jangan ragu untuk memintanya mengirimkan mutasi rekeningnya.

Bila perlu print out rekening koran, karena ini adalah bukti penting untuk mengurus klaim. Dalam rekening koran atau mutasi tersebut dapat menjelaskan jika dana belum sampai dan menambah saldo penerima.

Buat Laporan Ke Pihak Bank

Berikutnya hal yang perlu Anda lakukan adalah membuat laporan ke pihak bank. Prosesnya bisa dibilang mudah, tapi juga sedikit rumit. Hal ini karena prosesnya harus melewati pengajuan langsung ke kantor cabang bank sesuai yang Anda gunakan.

Sebelum datang ke kantor cabang bank terdekat, ada baiknya Anda siapkan dulu beberapa dokumen yang dibutuhkan. Jadi nanti akan lebih mudah untuk dilakukan proses pengajuan di bank. Dokumen yang dimaksud seperti diantaranya adalah:

  • Buku tabungan
  • Kartu ATM
  • Kartu Identitas atau KTP
  • Bukti transfer atau mutasi rekening penerima

Hal yang perlu Anda perhatikan saat akan melakukan pengajuan klaim ke bank adalah harus datang sendiri. Artinya sama sekali tidak boleh diwakilkan oleh orang lain. Tentu saja dengan membawa dokumen yang sudah disebutkan di atas. Sehingga. ini akan membuktikan jika benar-benar Anda pemilik rekening sebenarnya. Pasalnya nanti juga akan dilakukan pencocokan data tanda tangan hingga nama ibu kandung.

Ketika sudah sampai bank, Anda dapat langsung menyampaikan keluhan terkait masalah yang sedang dihadapi. Pertama, silahkan menemui satpam atau petugas keamanan untuk dapat nomor antrian CS. Lalu tinggal tunggu hingga giliran Anda.

Apabila sudah waktunya Anda dipanggil, sampaikan langsung keluhan pada CS. Bahwa telah melakukan transfer gagal tapi saldo berkurang atau terpotong. Nantinya, CS akan melakukan pengecekan transaksi yang Anda lakukan tersebut. Apabila memang ada kesalah sistem, maka dana akan dikembalikan secara utuh.

Biasanya, proses klaim seperti ini akan sedikit memakan waktu. Paling sebentar adalah 2 x 24 jam bisa lebih lama. Untuk itu, Anda tunggu saja sampai ada kabar terbaru dari bank terkait masalah Anda tersebut.

Apakah Anda tidak punya cukup waktu untuk mengurusnya langsung ke bank? Sebetulnya, Anda pun bisa melakukannya via call center. Anda bisa cari di internet nomor telepon masing-masing bank. Hanya saja, jika pakai cara ini harus siap kena biaya pulsa, sebab tidak gratis.

Cek Mutasi Secara Rutin

Selama menunggu proses investigasi selesai, tidak ada salahnya bagi Anda untuk mengecek mutasi secara rutin. Hal ini untuk memastikan apakah dana sudah dikreditkan ke saldo rekening Anda.

Sebab, ada kalanya bank tidak memberikan notifikasi secara realtime. Sehingga nasabah tidak akan sadar jika saldonya telah dikembalikan. Maka, keputusan yang tepat untuk selalu mengecek mutasi rekening Anda secara rutin.

Hubungi Pihak Bank Untuk Mengetahui Perkembangan Investigasi

Cara mengatasi masalah seperti transfer gagal tapi saldo berkurang berikutnya adalah hubungi pihak bank selama proses investigasi berlangsung. Dengan begitu, Anda bisa dapat informasi terbaru terkait perkembangan investigasi tersebut.

Terutama jika pengembalian dana tidak kunjung berhasil. Anda harus segera mungkin tahu sejauh mana proses investigasi berlangsung. Supaya bisa cepat diurus atau klaim dana segera di follow up.

Bagaimana Jika Sudah Lapor Tapi Dana Tetap Tak Juga Kembali?

Anda harus tahu jika banyak juga laporan yang menyebutkan walaupun sudah lapor ke bank, dana tetap tak kunjung kembali. Terutama pada kasus di mana rekening penerima itu adalah orang yang tidak dikenal. Entah itu penjual online, atau rekening pemilik toko-toko online.

Bagi nasabah atau orang pengirim dana sendiri akan merasa kesulitan saat meminta bukti print out mutasi rekening milik toko online tersebut. Sementara dia adalah satu-satunya pihak yang paling dirugikan dalam masalah ini. Apabila Anda dalam posisi demikian, ada hal yang dapat dilakukan yaitu:

Lapor OJK

Tidak perlu ragu untuk langsung lapor OJK saja. Hanya OJK yang punya wewenang untuk melakukan pengawasan pada semua Lembaga keuangan di Indonesia termasuk bank. Jadi OJK benar-benar akan membantu Anda dengan baik untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Tapi Anda juga harus ingat, sebelum lapor OJK pastikan sebelumnya Anda sudah berusaha mengurus keluhan Anda ke bank langsung. Sebab, OJK hanya dapat membantu jika bank sudah buntu alias pihak bank sendiri sudah menyerah karena tidak ada jalan keluar yang tersedia.

Lapor Ke Lembaga Konsumen

Masalah seperti transfer gagal tapi saldo berkurang memang susah-susah gampang untuk diatasi. Jika kebetulan Anda cepat tanggap, mungkin masalah ini akan dapat diatasi hanya dengan waktu sehari sampai 2 hari saja. Tapi beberapa kasus bahkan dibiarkan berlarut-larut.

Jika dana yang Anda transfer nominalnya cukup besar, maka harus segera diurus bukan? Saat pihak bank sendiri atau OJK ternyata tidak bisa bantu banyak tak perlu khawatir dulu. Anda bisa lanjutkan untuk melapor pada Lembaga konsumen. Tidak perlu ragu, Lembaga ini berdiri memang untuk membantu masyarakat.

Ada sejumlah Lembaga konsumen yang dapat coba didatangi. Seperti misalnya Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK). Anda juga dapat menghubungi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Keduanya bisa bantu Anda supaya mendapatkan bimbingan advokasi.

Lapor Pihak Berwajib atau Polisi

Masalah seperti gagal transfer apabila nominalnya cukup kecil, mungkin bisa diikhlaskan saja. Lain halnya jika berhubungan dengan jumlah uang yang relatif besar. Bagi Anda itu akan terasa sangat merugikan.

Maka tidak salah jika pihak bank, OJK, maupun Lembaga konsumen nyatanya tak bisa membantu banyak, segera lapor pihak berwajib saja. Ini adalah langkah terakhir yang dapat ditempuh jika sudah benar-benar buntu. Dengan lapor polisi Anda akan dibantu untuk menyelesaikan masalah lewat jalur hukum.

Anda tidak boleh pasrah saja, jika uang transfer yang benar-benar belum sampai ke penerima, tapi justru memotong saldo. Usahakan saja yang terbaik dengan minta bantuan dari pihak berwajib atau polisi.

Itu dia tadi masalah transfer gagal tapi saldo berkurang yang sering dialami oleh nasabah bank. Turut dijelaskan juga apa saja penyebab dan bagaimana cara mengatasinya. Semoga bisa jadi sumber referensi terbaik bagi Anda semua nasabah perbankan di seluruh Indonesia. 

Related Posts

9 Tips Cara Mengurus Buku Tabungan yang Hilang

Perlu diketahui, bahwa buku tabungan ini ada masanya. Jika lembarannya habis harus diganti, rusak harus mengganti dengan yang baru. Terlebih lagi bila hilang, jadi harus tahu cara…

Reksadana yang Cocok untuk Pemula: Tips & Istilah Penting.

Reksadana yang Cocok untuk Pemula: Tips & Istilah Penting

Apa saja reksadana yang cocok untuk pemula? Jika Anda belum pernah membeli instrumen investasi berupa reksadana sebelumnya, ada langkah awal yang harus Anda tempuh. Yaitu Anda harus…

7 Reksadana Campuran Terbaik Rekomendasi Pilihan dan Keuntungannya

7 Reksadana Campuran Terbaik: Rekomendasi Pilihan dan Keuntungannya

Reksadana campuran terbaik bisa menjadi referensi sekaligus acuan untuk memiliki reksadana jenis campuran dengan rekam jejak dan keuntungan terbaik. Wadah instrumen keuangan satu ini juga banyak dipilih…

Reksadana Saham: Pengertian, Keuntungan, dan Tips Cara Memilih

Reksadana Saham: Pengertian, Keuntungan, dan Tips Cara Memilih

Reksadana saham adalah pilihan investasi yang memegang prinsip tinggi resiko tinggi pula keuntungannya, atau biasa disebut dengan high risk high return. Jenis reksadana ini juga beroperasi sebagaimana…

Reksadana Pasar Uang

Reksadana Pasar Uang: Pengertian, Keuntungan, Resiko, dan Tips Berinvestasi

Reksadana pasar uang adalah istilah yang diberikan untuk jenis reksadana yang ditempatkan langsung pada pasar uang. Adapun pengelolaannya masih dalam wewenang profesional yakni Manajer Investasi termasuk dalam…

Reksadana Pendapatan Tetap: Menimbang Keuntungan dan Resikonya

Reksadana pendapatan tetap kian menjadi trend karena termasuk instrumen investasi dengan sistem pendapatan tetap akan membuat pemegang unit secara rutin memperoleh dana penghasilan dari keuntungan atau Nilai…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *