Dalam dunia saham dan investasi, seseorang cenderung terlalu terobsesi untuk mendapatkan untung atau profit. Padahal, trading juga tidak menutup kemungkinan sesorang untuk mengalami rugi atau loss.
Akan tetapi, justru pada fase inilah kematangan mental seorang trader akan benar-benar diuji. Karena terbukanya kemungkinan bahwa seseorang bisa saja untung hari ini dan mengalami defisit di lain hari, maka layaknya seorang petinju yang tangguh, harus kuat memukul dan kuat saat dipukul.
Lalu, bagaimana jika Anda terus mengalami defisit?
Bagaimana cara meminimalisir kerugian pada saat trading?
Patut dicermati, bahwa pasar saham merupakan sebuah ladang yang fleksibel.
Ada laba dan ada defisit, manakala Anda sudah berhasil mengidentifikasi potensi-potensi loss yang mungkin dapat menimpa Anda, maka peluang Anda dalam meraup keuntungan akan sangat terbuka lebar.
Pada postingan kali ini, secara khusus akan dibahas mengenai bagaimana cara meminimalisir kerugian pada saat trading atau berinvestasi saham.
Cara ini bukanlah satu-satunya cara untuk mengurangi defisit, tetapi saya share berdasarkan pengalaman pribadi. Berikut adalah tips dalam berinvestasi saham.
1. Jangan Cepat Terpancing atau Panas
Kasus seperti ini pasti lebih banyak dialami oleh para trader pemula. Ketika Anda sudah ikut pelatihan dan seminar puluhan kali, ironisnya pada saat praktek di lapangan hasilnya justru jauh berbeda.
Seketika pasti Anda akan langsung berpikir keras bagaimana cara untuk mengembalikan loss yang sudah didapat dengan secepat-cepatnya. Nah, justru di sini adalah letak kesalahannya.
Trading bukan merupakan dunia yang ‘ramah’. Ketika anda sedang ‘jatuh’ jangan harap akan ada orang yang memberikan uang secara cuma-cuma kepada Anda.
Banyak sekali variabel yang dapat membuat Anda buntung atau untung, coba pelajari dan analisis mengapa Anda bisa rugi saat bertrading. Hal tersebut jauh lebih baik daripada Anda terpancing dan mengambil risiko yang sangat besar.
2. Modifikasi Komposisi Portofolio Saham Anda
Akan jauh lebih aman saat seorang trader lebih memprioritaskan kepada saham yang bersifat likuid. Saham likuid adalah saham yang bersifat stabil, banyak peminatnya, dan secara nama sudah kredibel.
Biasanya saham likuid tersebut cenderung lebih aman daripada saham tidak liquid karena Anda akan terhindar dari potensi kerugian yang signifikan.
Komposisi portofolio yang aman adalah 100:0. Komposisi tersebut aman bagi trader pemula, karena hampir semua saham pilihannya adalah saham likuid. Dengan begitu probabilitas kerugian dapat ditekan.
Ketika sudah cukup berpengalaman, cobalah untuk mengubah komposisi portofolio menjadi 90:10 atau 80:20. Dengan menyisakan bagian untuk saham non likuid fungsinya adalah sebagai sarana berlatih intuisi dalam berinvestasi yang Anda punya. Jika memang sudah terlatih saham non likuid pun akan mendatangkan laba kepada Anda.
Sebenanya, saham likuid dan non likuid itu sudah dapat terlihat jelas ketika melaksanakan trading. Pada saat jam trading dibuka, akan terlihat sangat jelas pada kurva perdagangan saham.
Terlihat cukup jelas saham dengan kategori likuid lebih banyak peminat dibanding saham non likuid. Karena berbagai faktor menyebabkan orang sedikit ragu berinvestasi pada saham non likuid.
Diharapkan dengan mengikuti komposisi tersebut, Anda harus bijak lagi dalam mempelajari risiko setiap kali membeli saham.
Apakah memenuhi ketentuan yang sudah disebutkan tadi seperti minim risiko, banyak peminat dan juga kredibel. Pada akhirnya Anda dapat mengindari floating loss dalam melakukan trading.
Saham non likuid atau biasa disebut saham gorengan sering menjadi sasaran para trader pemula, dengan perhitungan yang kurang matang menjadikan trader tersebut mengalami defisit yang besar.
Jadi, untuk meminimalisir kerugian yang terjadi silakan Anda gunakan komposisi yang sudah dibahas tersebut. Sesuaikan dengan kapasitas dan kapabilitas Anda sendiri.
3. Gunakan Modal Kecil Untuk Trading
Banyak sekali anggapan yang muncul dari para trader bahwa jika mempunyai modal yang besar pasti keuntungan yang didapat juga akan semakin besar. Dan seolah-seolah para trader didoktrin untuk mengikuti anjuran tersebut.
Beberapa bagian dari pernyataan tersebut memang ada benarnya. Asalkan yang melakukan trading adalah seorang trader profesional dan telah berpengalaman.
Namun, jangan sekali-kali mencoba hal tersebut jika Anda adalah trader pemula karena bisa jadi pisau bermata dua. Keputusan membeli dan menjual saham tanpa pertimbangan akan menjadikan Anda buntung.
Jika Anda adalah seorang pemula tetapi mempunyai modal yang cukup besar. Maka Anda harus pintar-pintar mengelola psikologis Anda sendiri agar tidak salah manuver.
Selalu perhatikan indikator trading, nilai saham dan historisnya, supaya tidak melakukan blunder yang berujung loss.
Langkah antisipasinya, untuk menghindari defisit dalam jumlah besar, cukup gunakan modal kecil saja >RP5 Juta.
Lakukan screening terhadap saham yang akan dibeli, kemudian berlatihlah mengambil keputusan kapan harus membeli dan menjual suatu saham.
Sampai nantinya pada tahapan Anda sudah mampu menghasilkan profit dan menganalisis pasar saham, silakan gunakan modal dalam jumlah yang lebih besar.
4. Prioritaskan Saham Pilihan
Seiring dengan bertambahnya pengalaman Anda yang kemungkina sudah mengalami profit and loss, Anda akan semakin terlatih dalam memetakan pasar saham.
Meskipun dengan kategori likuid terdapat beberapa nilai saham yang berisiko tinggi, khususnya nilai saham pada bidang asuransi jiwa.
Di sisi lain, ada beberapa nilai saham gorengan atau non likuid yang terus memberi sumbangsih profit kepada Anda.
Dengan kata lain, Anda sudah mampu mengidentifikasi kapan nilai suatu saham akan bergerak naik atau turun, serta mengidentifikasi karakterisitk nilai saham.
Anda secara tidak langsung akan memiliki preferensi play style tersendiri dalam bermain saham.
Bermainlah dalam zona aman dan nyaman untuk sementara waktu, sampai Anda mampu untuk menganalisa presentase risiko kegagalan dan keberhasilan.
Belilah saham yang sudah Anda kenali dan jangan beli saham yang bersifat gorengan.
5. Buatlah Jadwal Trading
Entah ini berpengaruh secara langsung atau tidak, tetapi tidak ada salahnya untuk dicoba. Bagi Anda Part Time Trader atau orang yang menjadikan trading sebagai bisnis sampingan, pilihlah waktu di mana Anda dapat membuat keputusan secara tenang.
Jangan sekali-kali Anda melakukan trading di saat istirahat kerja karena hal tersebut akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan Ada.
Dan bagi Anda Full Time Trader, silakan kondisikan diri Anda sendiri kapan waktu paling nyaman bagi Anda untuk melakukan trading.
6. Jangan Ragu Lakukan Cut Loss
Agar blunder yang dilakukan pada saat trading tidak semakin berakibat fatal bagi kesehatan finansial Anda segera tentukan sikap agar defisit tidak semakin menjadi.
Bahkan trader professional pun pasti pernah melakukan blunder, tetapi pasti yang mereka lakukan setelah blunder adalah cut loss.
Anggap saja tangan Anda sedang tidak ‘wangi’. Serta mulai pulihkan mental Anda agar tidak terganggu esok harinya.
7. Jangan Sampai Overtrade
Semangat bagus dalam bertrading memang bagus, tetapi hal tersebut juga harus diimbangi manajemen mental psikis yang bagus pula.
Hindari agar tidak banyak posisi yang Anda buka dalam suatu waktu. Batasi 3-6 saja agar tidak terguncang secara emosional apabila terjadi perubahan pasar yang mendadak.
Itulah pembahasan mengenai bagaimana cara menghindari kerugian berlebih dalam trading. Bacaan tersebut tidak akan membuat Anda untung besar dalam trading, tapi dengan membaca postingan ini Anda akan terhindar dari kerugian dalam bertrading. Semoga bermanfaat.
Terkait