4 Perbedaan Dasar Asuransi Syariah dan Konvensional

Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

Sebelum memutuskan akan melakukan asuransi, Kamu harus bisa memahami bagaimana perbedaan asuransi syariah dan konvensional. Meskipun sama-sama asuransi hari tua, namun keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.

Maka dari itu sebelum memutuskan akan menggunakan salah satu jenis asuransi untuk di hari tua. Baik itu untuk orang tua, diri sendiri maupun keluarga dan orang lain, sebaiknya Kamu memiliki pemahaman yang cukup.

Dengan pemahaman yang cukup dimulai dari pengertian dan perbedaan keduanya. Dengan begitu akan memudahkan ketikan harus memilihnya. Jadi nantinya tidak akan menyesal karena sudah dipilih.

Asuransi Syariah dan Konvensional Jika Dilihat dari Pengertiannya

Untuk bisa mengetahui perbedaan antara asuransi syariah dan konvensional, pahami dimulai dari pengertiannya terlebih dahulu. Masing-masing asuransi pastinya memiliki pengertiannya tersendiri.

Dimulai dari pengertian asuransi syariah, asuransi ini merupakan sebuah jasa atau usaha dalam rangka memberi perlindungan. Perlindungan yang diberikan ini atas bentuk tolong menolong diantara kedua belah pihak.

Untuk kedua belah pihak yang terlibat didalamnya yakni orang yang melakukan asuransi dan juga perusahaan asuransi syariah itu sendiri. Jadi keduanya harus mengikuti perjanjian yang telah dilakukan sebelumnya sesuai prinsip syariah yang ada dalam ajaran Islam.

Berbeda dengan asuransi syariah, asuransi konvensional menganut prinsip jual beli risiko sebagai penerpannya. Tentunya akan ada perlindungan didalamnya dan aturan yang mengikat juga tidak berdasarkan dari ajaran Islam.

Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional

Apabila ditanya perbedaan antara asuransi syariah dan konvensional. Pastinya dilihat dari pengertian saja tidak akan cukup. Karena ada banyak sekali perbedaan yang mendasarinya.

Jadi meskipun sama-sama dalam bentuk asuransi, namun keduanya memiliki aturan dan juga cara penerapan yang sangat jauh berbeda. Oleh sebab itu bagi orang yang ingin melakukan asuransi harus bisa mengetahui perbedaan keduanya.

Dengan memiliki informasi yang cukup maka kedepannya bisa memilih harus menggunakan yang sistem syariah atau konvensional. Tentunya pemilihan ini akan jauh lebih efektif bagi umat muslim karena seluruh aturan yang mengikat asuransi syariah itu berdasarkan ajaran Islam.

Terlebih umat islam yang tersebar di Indonesia juga jumlahnya sangat banyak sekali. Oleh karena itu memikirkan pertimbangan untuk melakukan asuransi jenis syariah juga wajib diperhitungkan. Lebih jelasnya berikut perbedaannya.

1. Berdasarkan Perjanjiannya

Dalam rangka ingin mengetahui perbedaan antara asuransi syariah dan konvensional. Maka kedua hal ini sebenarnya dapat dibedakan berdasarkan dari perjanjian awal yang diakukan.

Dalam melakukan asuransi pastinya akan ada perjanjian atau akad yang harus dilakukan. Perlu diketahui bahwa kedua perjanjian atau akad ini memiliki perbedaannya baik itu yang menggunakan asuransi syariah maupun konvensional.

Akad atau bentuk perjanjian dari asuransi syariah itu berdasarkan prinsip tolong menolong. Sedangkan asuransi syariah memiliki prinsip jual beli dalam prosesnya. Dari bentuk perjanjiannya saja sudah memiliki perbedaan prinsip yang jauh berbeda.

2. Berdasarkan Kepemilikan Dana

Selain dilihat berdasarkan dari perjanjiannya, perbedaan antara asuransi syariah dan konvensional juga bisa dilihat berdasarkan kepemilikan dana. Sebagai orang yang hendak melakukan asuransi Kamu harus bisa memahami hal ini.

Jadi kepemilikan dana dari asuransi syariah yakni akan dimiliki oleh semua peserta asuransi. Artinya perusahaan asuransi syariah hanya sebagai pengelola, dan tidak memiliki hak memiliki dana tersebut.

Sedangkan kepemilikan dana dari asuransi konvensional itu tidaklah sama. Karena pada asuransi ini para nasabah harus membayar dana premi. Hal ini sama halnya seperti prinsip jual beli pada umumnya, jadi keduanya merasa sama-sama diuntungkan.

3. Berdasarkan Prinsip Dasar

Jika ditanya mengenai perbedaan paling mendasar dari asuransi syariah dan konvensional. Tentunya dapat dilihat berdasarkan dari prinsip dasar kedua asuransi ini.

Prinsip dasar dari asuransi syariah adalah pertanggung jawaban dimiliki oleh kedua pihak yakni perusahaan asuransi dan juga peserta atau nasabah asuransi. Hal tersebut biasanya disebut sebagai istilah risk sharing.

Sedangkan prinsip dasar dari asuransi konvensional itu sendiri seluruh risikonya itu diberikan pada perusahaan asuransi. Istilah yang ada dalam hal tersebut uakni disebut sebagai risk transfer.

Jadi berdasarkan kedua hal tersebut sudah jelas bahwa keduanya memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Terutama mengenai pertanggung jawaban resiko yang akan diterima, jadi Kamu bisa memilih asuransi sesuai kebutuhan masing-masing.

4. Berdasarkan Pengawasan Dana

Selain ketiga hal yang telah disebutkan tadi, ada perbedaan lainnya mengenai asuransi syariah dan konvensional. Perbedaan tersebut mengatur pengawasan dana yang dikelola masing-masing asuransi.

Pada asuransi syariah pengawasan dananya dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS). Dewan ini yang akan mengawasi pengelolaan keuangan asuransi yang dilakukan, selain itu DPS juga dibawah tanggung jawab dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sedangkan pada asuransi syariah, pengawasan dananya sebenarnya tidak memiliki pengawas khusus. Namun setiap perusahaan asuransi yang ada itu harus sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi tidak bisa sembarang dilakukan dan pastinya aman.

Berdasarkan dari uraian yang telah dijelaskan tadi, tentunya Kamu bisa melihat perbedaan diantara keduanya. Dengan memahami perbedaan antara asuransi syariah dan konvensional akan memudahkan dalam menentukan asuransi yang diinginkan.

Related Posts

Begini Cara Pindah BPJS Mandiri Ke UHC, Mudah

Begini Cara Pindah BPJS Mandiri Ke UHC, Mudah

Sebenarnya ada cara pindah bpjs mandiri ke uhc yang dapat dilakukan jika terlalu terbebani dengan biaya iuran. Jadi saat ini BPJS sendiri juga membuka program yang namanya…

Cara Mengubah BPJS Perusahaan Ke Mandiri Secara Online

Cara Mengubah BPJS Perusahaan Ke Mandiri Secara Online

Cara mengubah BPJS perusahaan ke Mandiri secara online yang sering dicari orang ketika pindah kerja. Ini terjadi ketika suatu ketika pegawai terkena PHK atau mengundurkan diri dari…

Bagaimana Cara Pindah BPJS Ikut Suami? Dan Apa Saja Syaratnya?

Sudah menikah, lalu ingin pindah BPJS? Tenang saja, karena artikel ini akan mengulas bagaimana cara pindah BPJS ikut suami dengan mudah. Jangan khawatir, apabila pindah BPJS tunjangan…

Cara Logout BPJS Ketenagakerjaan, Dari Akun Atau Kepesertaan

Mungkin ada beberapa alasan sehingga ingin mengetahui cara logout bpjs ketenagakerjaan untuk dilakukan. Logout di sini ada dua tipe, yakni logout dari aplikasi, atau dari BPJS itu…

Syarat, Tips, dan Cara Menonaktifkan BPJS PBI Mudah!

Penerima Bantuan Iuran atau yang lebih akrab dikenal dengan singkatan PBI merupakan salah satu program jaminan kesehatan dari pemerintah. Jika suatu saat peserta PBI ingin menonaktifkan bantuan,…

Inilah Syarat dan Cara Pisah BPJS dari Orang Tua Secara Online dan Offline

Ingin lepas BPJS dari orang tua tapi tidak tahu caranya? Tenang saja, karena disini akan disediakan uraian mengenai cara pisah BPJS dari orang tua tanpa ribet. Siapapun…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *